God is a girl - Groove Coverage

God is a girl - Groove Coverage =========================== Groove Coverage membuat lagu dengan judul "God is a girl" dalam album berjudul "Covergirl" yang released pada tahun 2002. CD cover-nya sangat seronok (bukan gambar terlampir), dan untuk orang tertentu gambar tersebut dapat dianggap melecehkan Tuhan (being an insult to God). Syair lagunya pendek diulang-ulang, dan yang menarik adalah potongan syair ini : There is a sky, illuminating us, Someone is out there, that we truly trust, There is a rainbow, for you and me, A beautiful sunrise, eternally. Tuhan dalam kepercayaan Islam disimbolkan dengan seorang “laki-laki”. Tuhan dalam kepercayaan Islam, demikian juga Yahudi dan Kristen, adalah Huwa (He), bukan Hiya (She). Tuhan dalam kepercayaan Islam selalu dipahami dengan kata-kata maskulin. Pandangan seperti ini ditentang oleh teologi feminis radikal yang menekankan aspek feminin Tuhan atau memandang Tuhan sebagai “Tuhan Perempuan”. Dengan demikian, Tuhan diangap sebagai “person”, atau “pribadi”. Tuhan dalam artian ini bukan “impersonal”, bukan “tak berpribadi”, dan, karena itu, Dia bukan “Itu” (It). Semua deskripsi dan ungkapan ini adalah simbol (yang menunjukkan Tuhan), bukan Tuhan itu sendiri. Di mata kaum monoteis, kekeliruan kaum politeis terletak pada penuhanan mereka akan simbol-simbol, seperti langit, matahari, bulan dan bumi. Kaum politeis tidak lagi sepenuhnya bertuhan kepada Tuhan, tetapi telah bertuhan kepada simbol-simbol. Tuhan sebagaimana Dia sebenarnya, Tuhan pada diri-Nya, Zat Tuhan, tidak diketahui dan tidak dapat diketahui oleh akal manusia. Tuhan dalam arti ini oleh Ibn al-Arabi disebut “Tuhan Yang Sebenarnya”, “The Real God” (al-ilah al-Haqq); Tuhan Yang Absolut, “The Absolute God” (al-ilah al-Muthlaq); dan “Tuhan Yang Tidak Diketahui”, “The Unknown God” (al-ilah al-Majhul). Tuhan dalam arti ini adalah munazzah (tidak dapat dibandingkan [dengan alam]), sama sekali berbeda dengan alam, transenden terhadap alam. “Tidak sesuatupun serupa dengan-Nya” (QS 42:11). “Penglihatan tidak dapat mempersepsi-Nya, tetapi Dia mempersepsi semua penglihatan” (QS 6:103). Itulah Tuhan yang tidak bisa dipahami dan dihampiri secara absolut, yang disebut Zat Tuhan. Itulah Yang Absolut dalam keabsolutan-Nya yang terlepas dari semua sifat dan relasi yang dapat dipahami manusia. Dia adalah “Yang paling tidak tentu dari semua yang tidak tentu”, “yang paling tidak diketahui dari semua yang tidak diketahui” (ankar al-nakirat). Dia adalah selama-lamanya suatu misteri yang oleh Ibn al-Arabi disebut “Misteri Yang Absolut” (al-Ghayb al-Muthlaq) atau “Misteri Yang Paling Suci” (al-Ghayb al-Aqdas). Dilihat dari sudut penampakan diri (tajalli) Tuhan, dikatakan bahwa Yang Absolut dalam keabsolutan-Nya adalah pada tingkat “keesaan” (ahadiyyah). Karena Tuhan (Zat Tuhan) tidak dapat diketahui oleh siapa pun, maka Nabi Muhammad SAW melarang orang-orang beriman untuk memikirkan tentang Zat Tuhan. Tuhan dapat dicintai, tetapi tidak dapat dipikirkan. Dengan cinta Tuhan dapat dihampiri dan dipegang, tetapi dengan pikiran, tidak. Tuhan bukan untuk dipikirkan dengan akal, tetapi untuk dicintai dan “dirasakan” dengan kalbu (qalb). Makna itulah yang tertuang dalam potongan syair lagu diatas, dan saya menganggap lagu ini (termasuk cover-nya) hanyalah untuk hiburan, bukan untuk melecehkan atau menyerang simbol “Tuhan”. Catatan : repost artikel tahun 2009 di salah satu blog saya. Referensi : Tasawuf Perenial, Kautsar Azhari Noer, Penerbit Serambi, 2002.


Comments:
Lambang Mahardhika : Ini post masa lalu, 8 tahun yang lalu. Bisa dilihat dari apa yang tertulis, apakah saya pernah menjadi ateis atau tidak.

Untuk kaum ateis ,kaum dukun dan kaum spiritualis, jangan pernah berasumsi saya pernah menjadi kaum anda. Masa lalu itu adalah bagian dari perjalanan saya dalam mencari Tuhan. :)

Banyak cara yang digunakan manusia untuk mencari dan mengenali Tuhannya. Diantaranya adalah samadhi, meditasi, bertapa di goa atau di gunung, merenung, membaca kitab dan lain2.
Bagas Raja : Malam Mas Lambang Mahardhika apakah masih ada tanya jawab? atau hanya khusus buat yg sefaham?
Lambang Mahardhika : Bebas saja selama tidak ada kalimat yang melecehkan agama siapapun.
Bagas Raja : Ini bicara tuhan atau agama?
Lambang Mahardhika : Disebutkan dulu apa pertanyaannya, nanti baru bisa diketahui itu masuk dalam bahasan tuhan atau agama.

Ada ribuan tuhan yang pernah disembah manusia dalam sejarah peradaban bumi ini. Melecehkan tuhan agama samawi sama saja dengan melecehkan agamanya. Melecehkan tuhan agama Hindu/Buddha juga sama dengan melecehkan agama mereka.

Kalau melecehkan tuhan bernama Odin, saya belum tahu apa agama yang menyembahnya. :p

Odin is a god in Norse mythology, who was associated with healing, death, knowledge, sorcery, poetry, battle and the runic alphabet. He was the husband of the goddess Freya or Frigg. He was also popular in Germanic religion.
Bagas Raja : KUTIP:Ada ribuan tuhan yang pernah disembah manusia dalam sejarah peradaban bumi ini. Melecehkan tuhan agama samawi sama saja dengan melecehkan agamanya.

>>> Oh kirain anda ikut yg monotheis.... klo menganut paham ribuan tuhan ya ga jadi deh :D
Toar Paterson Mawuntu : Pencarian Tuhan ga pernah berakhir yah, mas Lambang Mahardhika??
Achill IsDead : (gelar tiker)

Jreng
Ahmad Hendra Sutiawan : Eh ini di KSFM ya :)

Kalo di wall pribadi takut utk hadir :p
Bagas Raja : Tapi sy juga takut2 inih... hag hag hag :P
Bagas Raja : Ikut gelar tiker sambil nunggu orang sahur aja deh :D
Lambang Mahardhika : Mana kompor2 dan kaum denial yang lain... silahkan ngumpul, mumpung ada waktu sampai subuh dan sebelum quota internet 4 GB habis. :D
Ahmad Hendra Sutiawan : saya kompor aja deh, biar mas bagaz yg denial wkwkwk
Lambang Mahardhika : Perlu dicatat bahwa mengenal Tuhan tidak sama dengan mengenal jeruk, karena Tuhan itu metafisik, non-dimensional, sedangkan jeruk adalah obyek fisik, berdimensi, bisa diukur, dilihat dan diamati.
Lambang Mahardhika : Bagaimana caranya mengenal Tuhan? Coba pelajari bagaimana caranya mengenali hal2 yang metafisik. Cari di Google, ogah jelasin hal yang elementer kaya gitu. :D
Toar Paterson Mawuntu : Mungkin Tuhan ga mau dikenali jd ga perlu dicari juga
Lambang Mahardhika : Kemungkinan "kenalan" yang hanya berlaku di alam fisik tidak bisa dijadikan argumen untuk alam metafisik. Propertiesnya beda.
Bagas Raja : Nah seru nih... #nyruput kopi bening :)
Toar Paterson Mawuntu : Kalo: Tuhan ga mau ditemukan jd ga perlu dicari juga?
Bagas Raja : Taunya ga mau? apa Tuhan WA apa SMS memberi tahu gituh>
Lambang Mahardhika : Tinggal ditanya balik dengan pertanyaan yang sama, "Dari mana tahu kalau Tuhan tidak mau ditemui?" Kalau hanya berandai2, ada jutaan kalimat dengan kata "kalau" yang bisa kita buat.
Ahmad Hendra Sutiawan : "Karena Tuhan (Zat Tuhan) tidak dapat diketahui oleh siapa pun, maka Nabi Muhammad SAW melarang orang-orang beriman untuk memikirkan tentang Zat Tuhan."

kalimat di atas apakah tidak kontradiksi dengan kalimat yg ini "Kemungkinan 'kenalan' yang hanya berlaku di alam fisik tidak bisa dijadikan argumen untuk alam metafisik. Propertiesnya beda."

soalnya masih ada penyematan properties, pada memakna'an Zat Tuhan.
Lambang Mahardhika : Memang sangat sulit mengubah mindset dari pengamatan fisik menjadi pengamatan metafisik. Mengenal tuhan diibaratkan seperti kenalan, salaman, ngajak ngobrol, selfie bareng, dan sahur bareng. :D
Toar Paterson Mawuntu : Secara fisik Tuhan tidak Ada...
Adanya Secara metafisik Saja?
Lambang Mahardhika : Apakah semua alam fisik sudah kita kenali dengan baik? Coba simak gambar ini, berapa persen alam fisik yang sudah mampu kita kenali. Jangan lagi bahas soal alam metafisik kalau kita sendiri tidak tahu banyak soal alam fisik.

0 Response to "God is a girl - Groove Coverage"

Post a Comment